Friday, September 4, 2009

Suatu Ketika Dulu...


Baru-baru ini sewaktu saya mengemaskan almari buku-buku tentang rawatan Islam di rumah, saya terjumpa artikel-artikel lama saya. Satu ketika dulu saya rajin menulis artikel, buku dan puisi. Ada juga diantara artikel-artikel yang saya hantarkan ke "Suara Masjid Negara". Pada ketika itu setiap hari Jumaat Masjid Negara akan menerbitkan artikel keagamaan untuk para hadirin yang menunaikan solat Jumaat.

Sudah lama saya tak solat di Masjid Negara, saya tak pasti samada Suara Masjid Negara masih diterbitkan lagi atau tidak. Di sini saya paparkan dua buah puisi tulisan saya untuk kita kongsi bersama, semoga para pembaca dapat menghayati puisi yang tidak seberapa ini...


ANALLAHUROBBUL`ALAMIN

Di pohon perasaan... bayang dirimu menangis luka
Terpandang, terlihat, merenung dan memikirkan ...
Betapa diair yang tenang itu..... jelas lagi nyata
Bayangan silam mengaburi pandangan jiwa
Penuh dengan duri-duri kelalaian
Sarat dengan onak-onak kejahilan
Mengheret kejam sifat-sifat kemanusiaan
Menghambur ganas.... mengunyah....
..... memamah benteng-benteng kesucian.....

Di hujung rimba keikhlasan... ada benih-benih kejujuran
Sebagai tali menyambung cinta yang satu
Sebagai baja meniti ujian yang padu
Lilitkan tali itu pada hakikat tujuanmu
Taburkan baja itu pada ma'rifah akalmu
Agar dirimu setia ditambat rindu
Agar cinta itu subur diperbatasan jiwamu
Menusuk kalbu.... pilu...
.....syahdu gelora cita dan cinta ....

Usah kau risaukan... pada putik-putik dugaan
Atau pada bunga-bunga kehuru-haraan
Kerana keagungan cinta itu meliputi segalanya
Kerana keindahan rindu itu mengasihi segalanya
Biarkan yang empunya cinta itu berbuat sesuka hatiNya
Dirimu itu bagaikan sutera suci yang tercemar....
Tercemar oleh debu-debu nafsu yang liar.....
Relakanlah ia dicuci oleh badai-badai ujian
Dan... taburkanlah buih-buih keredhaan...
.... agar ketulusan cinta itu menjadi milikmu yang abadi...
Pastikan jeritan itu berkekalan....berterusan
Membisikkan kalimah asli... " Innani anallahula ilaha illa ana "...



ESA

Diantara cermin dan yang mencerminkan
Tersimpan seribu rahsia cinta
Berselindung disebalik wujud keduaan
Yang menyembunyikan wujud keEsaan

Adamku pada hawamu
Zahirku pada batinmu
Rasaku pada hatimu
Hayatku pada jiwamu

Diantara tajalli dan yang mentajallikan
Tersemai sifat-sifat yang pelbagai
Membentuk asma'-asma' yang berlainan
Namun ketetapannya hanyalah wujud yang Esa

WajahNya pada ayumu
KasihNya pada sayangmu
QalamNya pada suaramu
WujudNya pada wujudmu

Kita yang sering berlari-lari
Dalam arus kehidupan
Dalam arus pencarian
Merintih padaNya
Mengapa aku didosakan
Dan mengapa dosa diakukan

Lakunan demi lakunan
Memadamkan wujud diri sendiri
Dan mewujudkan diri yang terpadam
Oleh noda dosa dan kelalaian
Oleh kebutaan dan ketulian
Demi cita dan cinta
Wujudkanlah yang sebenarnya
Dan musnahkanlah bayang-bayangan...

AZRIN ABDUL KARIM - 24/03/1995